TUGAS,
TANGGUNGJAWAB DAN SIFAT GURU
Oleh :
Iman Nurzaman (Ketua KKDT Sukaraja)
A.
Tugas Guru
Pendidikan diperlukan oleh semua
manusia. Hidup tidak bisa lepas dari pendidikan. Kerena manusia diciptakan
bukan sekedar untuk hidup sebagaimana binatang, tetapi manusia mempunyai tujuan
yang lebih mulia dari sekedar hidup yang mesti diwujudkan. Pencapaian tujuan
tersebut memerlukan ilmu yang akan diperoleh melalui pendidikan. Inilah yang
membuat manusia lebih unggul dan mulia dibanding makhluk lain.
Para
pakar pendidikan menyatakan bahwa 'Amaliyatu al-ta'lim (Kegiatan
Pembelajaran ) itu terbentuk dari tiga unsur yaitu guru (al-Mudarris),
kurikulum (al-Manhaj) dan peserta didik / murid (al-Tilmiidz).[1] Disamping itu
memang banyak instrumen lain dalam pendidikan ini antara lain buku, pembuat
kebijakan pendidikan, sarana prasarana pendidikan, media pembelajaran, tetapi
dari sederet instrumen-instrumen tersebut gurulah ujung tombaknya.
Para
guru itu berperan besar dalam mencetak kehidupan setiap orang yang pernah
mengecap bangku sekolah. Para guru membentuk kepribadian para pemimpin
masyarakat, para politikus, militer, pemikir dan para praktisi di bidang-bidang
kehidupan yang lain. Oleh karena itu seorang guru harus mempunyai pengaruh
terhadap setiap murid yang didiknya. Sehingga seorang pakar pendidikan Islam di
Riyadl Arab Saudi Muhammad Bin Abdullah ad-Duweisy menyatakan dalam kitabnya :
أَيُّ خَطَأٍ يَرْتَكِبُهُ ذَاكَ
الَّذِيْ يَظُنُّ التَّعْلِيْمَ وَظِيْفَةً رَسْمِيَّةً فَحَسْبُ، وَأَيُّ ظُلْمٍ
وَإِهَانَةٍ لِلْجَيْلِ وَالنَّشْءِ- لاَ لِلْمُعَلِّمِ وَحْدَهُ - تِلْكَ
النَّظْرَةُ الْقَاصِرَةُ الَّتِيْ تُقَلِّلُ مِنْ مَكَانَةِ الْمُعَلَِمِ
"
Kesalahan besar tatkala ada anggapan bahwa mengajar adalah sekedar profesi, ini
kedzaliman dan pelecehan besar terhadap generasi muda –tidak hanya kepada guru
semata- karena meremehkan kedudukan seorang guru.[2]
Al-Imam al-Ghazali dalam
kitabnya Ihya ulum al-diin,
memaparkan tentang sepuluh tugas ( al-Wadhifah ) seorang guru [3] ;
1. الشَّفَقَةُ عَلىَ الْمُتَعَلِّمِيْنَ وَأَنْ يَجْرِيَهُمْ
مَجْرَى بَنِيْهِ ( Mencintai muridnya dan
memperlakukan mereka sebagaimana ia memperlakukan anaknya sendiri )
2. فلا يطلب على إفادة العلم أجرا ( Tidak menuntut Bayaran
(gaji) dalam pengajaran ilmunya ).
|
4. أن يزجر المتعلم عن سوء الأخلاق بطريق
التعريض ما أمكن ( Melarang Murid berakhlaq jelek dengan
metode penyajian apapun yang mungkin )
5. أن المتكفل
ببعض العلوم ينبغي أن لا يقبح في نفس المتعلم العلوم التي وراءه ( Mengembangkan rasa hormat
terhadap ilmu-ilmu diluar ilmu yang ditekuninya )
6. أن يقتصر بالمتعلم على قدر فهمه فلا
يلقى إليه ما لا يبلغه عقله ( Mempertimbangkan daya tangkap muridnya dan
mengajarnya berdasarkan daya akalnya tersebut )
7. أن
المتعلم القاصر ينبغي أن يلقى إليه الجلى اللائق به ولا يذكر له وراء هذا تدقيقا
وهو يدخره عنه
( Guru harus memberi perhatian
dan memperlakukan secara khusus terhadap murid yang tertinggal, berbeda dari
murid kebanyakan)
8. أن يكون
المعلم عاملا بعلمه فلا يكذب قوله فعله ( Guru harus menjadi tauladan yang baik
(uswah) bagi murid-muridnya )
Dari tugas-tugas tadi pokok utama dari tugas seorang guru Pendidikan Agama
Islam adalah mencetak generasi dan mendidik tunas muda agar senantiasa dapat
menjadi manusia yang sebenarnya yakni manusia yang mempunyai visi hidup yang
berselera tinggi yakni : Mendapat
kebaikan didunia dan di Akhirat serta selamat dari api neraka. (فى الدنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا
عذاب النّار )
Kebaikan di dunia dengan
ilmu dan bisa beramal dengan ilmunya dan kebaikan di akhirat dengan masuknya
surga Alloh Subhanahu Wata'ala dengan keamanan yang sempurna tidak
dimasukan dulu ke neraka.
B. Tanggungjawab Guru
Bagi guru Pendidikan Agama Islam, tugas dan kewajiban sebagaimana telah
dikemukakan diatas, semuanya merupakan amanah yang harus diterima atas dasar
pilihannya untuk memangku jabatan sebagai guru. Amanah tersebut wajib
dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Alloh Subhanahu Wata'ala telah
berfirman dalam QS. Annisa : 58 ;
bÎ)
©!$# öNä.ããBù't br& (#rxsè? ÏM»uZ»tBF{$# #n<Î) $ygÎ=÷dr& #sÎ)ur OçFôJs3ym tû÷üt/ Ĩ$¨Z9$# br& (#qßJä3øtrB ÉAôyèø9$$Î/ 4 ¨bÎ) ©!$# $KÏèÏR /ä3ÝàÏèt ÿ¾ÏmÎ/ 3 ¨bÎ) ©!$# tb%x. $JèÏÿx #ZÅÁt/ ÇÎÑÈ
Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
Melihat.
Tanggungjawab guru ialah keyakinan bahwa segala tindakannya dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya didasarkan pertimbangan mencari pahala
hanya dari Alloh Subhanahu wata'ala (ikhlash) dan pertimbangan
profesional (professional judgement) secara tepat. Pekerjaan guru
menuntut kesungguhan dalam berbagai hal. Pekerjaan guru sepatutnya mendapatkan
pertimbangan dan perhatian sungguh-sungguh. Karena kalau tidak usaha pendidikan
akan jatuh ke tangan orang-orang yang bukan ahlinya. Karenanya sebagai wujud
tanggungjawab terhadap profesinya seorang guru ditutut untuk mewujudkan
pengembangan profesinya dalam hal mutu, kualitas dan sikapnya terhadap Sang
Maha Pencipta Alloh 'Azza Wa Jalla, terhadap diri, lingkungan dan
sesamanya.
B.
Sifat Guru
Tidak ada satu tugas atau profesi, besar atau kecil, kecuali pelaksanaannya
itu harus mempunyai sifat-sifat atau kriteria yang harus dipegang dan
dilaksanakan dan ada yang harus dibuang dan dihindari. Sehingga sifat-sifat
yang harus diketahui seorang guru terbagi kepada sifat-sifat yang positif dan
sifat-sifat yang negatif.
Menurut Muhammad Abdullah Ad-duweisy diantara Sifat-Sifat yang positif yang
harus dimiliki oleh seorang guru itu adalah sebagai berikut :
1. Ikhlash Hanya
Kepada Alloh (الإخلاص لله وحده)
Al-Imam Al-Nawawi pernah berkata :
ويجب على المعلم أن يقصد بتعليمه وجه
الله لما سبق، وألا يجعله وسيلة إلى غرض دنيوي، فيستحضر المعلم في ذهنه كون
التعليم آكد العبادات، ليكون ذلك حاثاًّ له على تصحيح النية، ومحرضاً له على
صيانته من مكدراته ومن مكروهاته، مخافة فوات هذا الفضل العظيم والخير الجسيم"(المجموع شرح المهذب (1/30))
Seorang guru itu wajib
mengajar dengan tujuan mencari ridlo Alloh berdasarkan dalil yang lalu. Ia
tidak menjadikannya sebagai sarana untuk meraih tujuan duniawi. Hendaknya
seorang muallim selalu merasa bahwa mengajar merupakan ibadah yang paling
muakkad ( ditekankan ) agar hal itu sebagai pemicunya untuk memperbaiki niat
sebagai pendorong agar selalu menjaganya dari noda-noda yang tidak diinginkan,
karena ditakutkan akan hilangnya keutamaan dan kebaikan yang besar ini. [4]
Meskipun niat yang baik adalah perasaan di dalam diri, tetapi niat tersebut
memainkan peranan penting untuk menata perilaku guru dan menegakkan pengawasan
dari dalam dirinya sehingga seorang guru akan berbuat maksimal dan menjaga
amanah yang dipikulnya.
2.
Taqwa dan
Ibadah (التقوى
والعبادة)
3.
Mendorong dan Memicu Murid untuk Giat Mencari
Ilmu
( حث الطالب على العلم وتحريضه عليه)
4.
Berpenampilan baik (حسن
المظهر)
5.
Berbicara Baik (حسن المنطق)
6.
Berkepribadian Matang dan Terkontrol (الانضباط واتزان الشخصية )
7.
Keteladanan yang baik (القدوة الصالحة)
8.
Memenuhi Janji (الوفاء
بالوعد)
9.
Berperan Memperbaiki Sistem (الإسهام في إصلاح نظام التعليم)
10. Bergaul
Secara Baik Dengan Murid (حسن المعاملة للطالب)
Selanjutnya menurut Muhammad Abdullah Ad-duweisy jika ada sifat-sifat
positif yang harus diambil dan dilaksanakan, maka ada juga sifat-sifat negatif
yang harus hindari dan dijauhi. Diantara Sifat-Sifat yang negatif yang harus
dijauhii dan dihindari oleh seorang guru itu adalah sebagai berikut :
1.
Menyombongkan Diri
Dengan Tidak Menerima Kebenaran
(الاستكبار
عن قبول الحق)
2.
Hasad (Dengki) kepada Murid (حسد الطالب)
3.
Fatwa Tanfa Ilmu (الفتيا
بغير علم)
4.
Banyak Bergurau (كثرة المزاح)
5.
Memanfaatkan Anak Didik Untuk Urusan Pribadi
(استخدام الطلبة في الأمور الشخصية)
6.
Berada di Tempat-Tempat Yang Tidak
Pantas (الوقوع
في مواطن التهم)
7.
Emosional dan Mudah Mengancam (سرعة
الانفعال ولغة التهديد)
8.
Mengejek dan Merendahkan Murid (السخرية من الطالب واحتقاره)
9.
Menggunjing Murid (غيبة الطلاب)
10. Membuat
Murid Bosan (إملال
الطالب)
11.
Mengajarkan di Luar Batas Kemampuan Murid ( (تعليم الطالب ما لا يدرك
12. Menjelek-Jelekan
Guru Lain atau materi pelajarannya
(انتقاد
المدرسين الآخرين أو موادهم)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar